Bogor getaway: Suaka Elang Loji

Semilir angin sejuk menguar begitu saya menapak di lokasi parkir Suaka Elang Loji. Pemandangan yang luar biasa terhampar sejauh mata memandang. Di bawah sana hamparan sawah perdesaan, lansekap kota Bogor dengan hiruk pikuk bangunannya serta Gunung Gede Pangrango dan Gunung Pancar gagah menghias latarnya. Dan tak lupa pemandangan hijau dengan dedaunan aneka rupa di atas bukit dimana disana akan kita tuju lokasinya.

Lansekap Bogor dan Pegunungan
Suaka Elang Loji secara administrasi masuk ke dalam wilayah Loji desa Pasir Jaya kecamatan Cigombong kabupaten Bogor di kaki Gunung Salak di Wilayah Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Dari arah kota Bogor ambil jalur alternatif Batutulis yang menuju ke Sukabumi. Jalanan kecil berliku dan menanjak khas menuju kaki gunung dengan di hiasi sungai di sisi kirinya ini cukup ramai bahkan kemacetan merupakan pemandangan biasa di hari libur dan akhir pekan. Sabar dan tidak menyerobot lajur merupakan kunci untuk tidak membebani jalanan yang sudah penuh sesak, untuk kendaraan roda dua bisa melaju dengan kecepatan rendah ke sedang melalui tengah dengan tetap berprinsip hati-hati.
Elang di Kandang

Jalur sepanjang tiga kilometer dapat kita lalui selama dua puluh atau tiga puluh menit tergantung kepada kecepatan kita menuju gerbang masuk. Selepas lokasi parkir akan kita lewati beberapa rumah dan villa sampai kita menemukan sungai di sisi sebelah kanan dihiasi pohon pinus dan gemericik alir sungai yang bisa kita nikmati untuk sekedar berfoto atau merendam kaki di sejuknya air sungai yang jernih.

Sesaat sebelum gerbang, terdapat jalur menuju lokasi Kandang Elang. Saat saya berkunjung pada awal Desember 2017, terdapat dua ekor Elang (jenisnya saya kurang paham mengingat tidak adanya jagawana di lokasi yang menjelaskan) dengan kondisi sehat dan tatapan mata yang tajam menusuk. Saya kira tinggal menunggu waktu untuk kembali di lepas liarkan. Suaka Elang Loji menerima kiriman Elang dari pasar gelap, Elang yang terluka maupun dari masyarakat sekitar untuk dikembalikan ke habitatnya setelah melewati masa karantina. Elang di wilayah ini merupakan predator teratas diluar macan tutul yang jejaknya semakin sulit ditemukan. Itulah mengapa sangat penting menjaga rantai makanan untuk tetap seimbang. Suaka Elang juga menyediakan Program Orangtua Asuh atau Adopsi kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pelestarian Elang. Info selengkapnya bisa di lihat di www.suakaelang.org

Camping Ground
Lokasi ini bukan hanya menyediakan Suaka bagi Elang namun juga lokasi yang sangat pas untuk kemping ceria di akhir pekan, kawasan pepohonan pinusnya merupakan lokasi yang sangat baik untuk mendirikan tenda, tercatat beberapa tenda sudah didirikan dengan dilengkapi mushala dan kamar mandi dengan kondisi bagus dan bersih.



Jalur menuju Air Terjun


Jalur menuju Air Terjun



















Daya tarik lain dari lokasi ini adalah Air Terjun yang bisa kita nikmati dengan jarak dua puluh sampai dengan tiga puluh menit, pastikan menggunakan sandal atau sepatu yang baik mengingat di beberapa lokasi kondisi jalan licin apalagi saat hujan. Jalanan menuju Air Terjun sangat rimbun, saya sendiri merasa memasuki alam lain dan benar-benar takjub dibuatnya. Air Terjun yang dinamakan Air Terjun Cibadak dilihat dari kejauhan sungguh menggugah selera, dengan pemandangan khas pegunungan, ditambah dengan kabut yang sesekali menghias sekitarnya membalut pemandangan dan kalian harus tahu, Air Terjunnya bertumpuk lho. Saya pikir saya bisa menghabiskan seharian duduk memandang sekitar karena para pejalan yang berkunjung disini jumlahnya tidak terlalu banyak.
Air Terjun Cibadak (Clear)

Air Terjun Cibadak (Foggy)


Canopy Trail
Satu hal lain yang bisa sangat melelahkan yaitu melakukan foto di Jembatan Kanopi, jembatan yang di desain hanya untuk empat orang ini sangat menarik perhatian saya, berlokasi tepat di sebelah kiri loket dengan antrean yang mengular dan dapat dinikmati selama lima menit pada saat antrean panjang tentu saja. Jembatan ini sangat terjaga tingkat keamanannya jadi tidak perlu takut. 

Catatan lain saat berkunjung kesini, tiket masuk resmi IDR9,500 (termasuk asuransi) dan petugas meminta IDR12,000 (termasuk kebersihan). Tiket parkir untuk roda dua IDR10,000 dan roda empat IDR30,000 (kondisi berbeda saat menginap). Beberapa kali saya membaca keluhan terkait lokasi ini di internet dengan banyaknya scam dan penipuan, sejauh saya berkunjung dua kali, tidak saya temukan hal-hal demikian. Satu hal yang pasti bawa makanan dan minuman secukupnya, di atas tidak terdapat warung.

Info lebih lanjut di http://www.suakaelang.org

Read Users' Comments (0)