Liburan bersama Ibu
Setelah mendapat cerita dari saya, dan kakak-kakak saya yang kebetulan sudah pernah mengunjungi negeri Singa, akhirnya Ibu saya pun menginginkan hal yang sama. Setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya saya memutuskan membeli tiket tujuan negeri Singa, dan mendapatkan fare yang lumayan biasa, standar untuk budget-airlines, tidak mendapatkan special price, apalagi zero price.
Perjalanan kali ini hampir tidak kelaksana, banyak sekali hambatan. Pertama, saya tidak mempunyai uang untuk membiayai perjalanan ke sana. Kedua, uang simpanan saya yang sedikit sekali itu di pinjam, dan belum di kembalikan sampai H-2. Ketiga, kakak saya sakit, keguguran, dan meminta bantuan saya. Ugh! Akhirnya saya bulatkan tekad untuk tetap pergi, masalahnya adalah, kapan lagi saya bisa pergi berdua dengan beliau yang umurnya terus bertambah? saya takut tidak memiliki kesempatan lain.
Satu hal lagi, saat akan berangkat, ternyata saya belum mengeprint tiketnya, kemudian hujan turun dengan derasnya, semua tas basah. Apalagi selama perjalanan naik Damri, sudah hampir dua jam tetapi bus baru mencapai Slipi. Lengkap sudah jantung ini berdetak ibarat drum di mainkan oleh band rock, bergantian, kanan-kiri atas-bawah.
Akhirnya kami berangkat, dan sampai dengan selamat sampai tujuan. Sampai di Changi, Ibu saya kagum dengan bermacam bunga hidup di dalam gedung, tidak seperti Cengkareng yang memakai bunga dan tanaman plastik. What a shame, isn't it?
Perjalanan menuju hotel sungguh melelahkan, kami harus jalan hampir dua puluh menit, memang saya ini suka berjalan, tetapi di saat kondisi badan capai, bawa tas berat, silakan di interpretasikan sendiri.
Semua terbayar sudah sampai di hotel. Yang pasti jauh dari gambaran Ibu. Namanya hostel, bukan hotel yang mewah apalagi berbintang itu. Yang ini isinya anak-anak muda dari seluruh dunia, dan hanya menghabiskan dua puluh dolar untuk menginap, biarlah sisa uang yang lain untuk tujuan lainnya. Saya suka sekali ide tersebut.
Ibu begitu sampai hostel langsung tepar, istirahat di kasur yang kejatahan di dorm room, double decker bed, bagian atas. Ya, bagian atas saudara-saudara, Ibu saya harus naik dan turun tangga untuk melakukan kegiatan lainnya. Saya juga jadi tepar, saya lapar, saya ngantuk, saya mau tidur saja.
0 Response to "Liburan bersama Ibu"
Posting Komentar