Selamat hari ibu

Happy Mother's Day
Hari ini, tanggal 22 Desember, para ibu di seluruh Indonesia merayakan harinya, Hari Ibu. 

Buat saya sendiri, Ibu adalah seseorang yang luar biasa. Beliau melahirkan saya, memberi ASI, membesarkan saya. Ibu, buat saya adalah pahlawan. 

Kembali ke masa waktu SD, dimana waktu itu saya akan mengikuti lomba bidang sosial antar sekolah se kecamatan, saya dapat jatah duduk di mobil dan duduk menghadap belakang, beliau berpesan kepada guru saya, kalau saya suka pusing kalau naik mobil mungkur, saran beliau supaya saya dipindah duduknya biar bisa berpikir jernih. Hasilnya saya juara 1. Lain lagi waktu lomba cerdas cermat di kabupaten, sewaktu babak play-off untuk masuk final, Ibu saya memberi jawaban melalui kaca di luar, bahasa bibirnya saya baca, dan saya memberi jawaban kepada juri dengan benar, saya masuk final, juara 3. 

Kemudian, waktu saya SMP, dimana saya rajin puasa sunah senin kamis, Ibu selalu membangunkan saya untuk bersantap sahur. Beliau juga tak lupa membangunkan saya ketika esok ulangan datang. 

Saat saya mau daftar SMK di Purwokerto, beliau adalah orang yang paling repot. Beliau yang dapat info sekolahnya, mengantar saya sewaktu ujian. Ujiannya ada dua tahap, sewaktu ujian tertulis saya di titipkan di rumah eyang yang saya sendiri baru ketemu, eyang jauh. Hal yang paling luar biasa adalah saat ujian wawancara, dimana jadwalnya jam 7 pagi, kami harus berangkat jam 3 dini hari dan dengan luar biasa Ibu saya menyetop mobil truk pengangkut minyak karena susahnya mendapatkan bus di waktu itu. Beliau mengantar, memberi bimbingan kira-kira nanti jawaban apa yang harus saya jawab dan seterusnya. 

Saat saya lulus, dan bilang mau merantau ke Jakarta, beliau juga yang repot mencari info keluarga yang berada di Jakarta. Memang sudah menjadi adatnya mungkin, saya selalu di titipkan dengan keluarga, entah itu hubungannya jauh, apalagi yang dekat. Intinya beliau selalu repot untuk anaknya.

Saat ini, setelah bapak berpulang, beliau sendiri, saya hanya bisa menemani melalui telepon, ngobrol, bercerita dan bercanda. Beliau yang sudah berumur sudah sering sakit, setiap bulan ke dokter periksa kesehatannya. Saya hanya berdoa supaya beliau selalu diberi kesehatan, keselamatan. Beliau segalanya bagi saya saat ini. Ibu, aku sayang padamu. Selamat Hari Ibu.

Read Users' Comments (0)

Bila ku harus

Apakah saya kejam? seringkali saya berubah menjadi kejam hanya dalam hitungan detik dari sikap manis saya sebelumnya. Mungkin saya gegabah, atau mungkin saya bodoh. Dari pengalaman yang sudah ada seharusnya saya bisa mengambil pelajaran darinya. Nyatanya, saya tidak.

Hari ini, saya melakukannya lagi. Saya menilai diri saya bodoh, dungu, egois, apapun sebutannya itu. Namun tanpa membuatnya sebagai alasan, hal ini saya lakukan karena saya merasa kesal. Hah? cuma kesal? Begini, siang hari tadi saya melihat ada suatu ketidakberesan hubungan saya dengan beberapa teman, saat sholat dhuhur saya mencoba menyerap kira-kira apa yang terjadi, saya berencana memperbaikinya, sayangnya niat saya luntur karena saya terburu berpikir positif, bahwa tadi karena sisi sensitif saya tiba-tiba muncul. Interaksi terjadi dengan biasa dan sisi positif saya menjadi gunung kilimanjaro, saya percaya hubungan saya dengan teman-teman saya baik-baik saja.

Saya salah ternyata. Sodara-sodara!!! saya salah....

Dalam sebuah situs pertemanan, saya mendapati beberapa status yang menurut saya erat hubungannya dengan hal yang terjadi siang hari tadi. Saya kesal. Saya capek bermuka manis. Saya ingin menjadi iblis.

Dan, sesaat kemudian iblis pun masuk ke sanubari saya.

Kadang saya berpikir kalau saya ini terlalu manja terhadap diri sendiri. Maunya hidup dalam dunia saya sendiri. Saya ogah memikirkan orang lain. Saya malas melihat situasi sekeliling saya, bahkan saat saya sendiri melihatnya. Atau malah saya salah. Saya kadang terlalu berpura-pura untuk menerima lingkungan saya dengan segala babak-belur yang ada. Saya membutakan diri saya. Saya membuat diri saya bodoh.

Nasi sudah menjadi bubur? tentu saja tidak. Lagi, kembali, saya berpikiran iblis, bahwa siapa yang berani macam-macam dengan saya akan menanggung resikonya,  meskipun hanya sejenak.

Read Users' Comments (0)

Catatan tak penting?

Sudah hampir tengah malam sekarang ini. Aku masih bersemangat untuk terjaga, kantuk belum sedikit pun menyapa. Jiwaku melayang. Tanganku sekejap mengetik namamu dalam sebuah mesin pencari. Namamu muncul dalam ribuan laman. Laman pribadi, social network, dan sejuta produk web lainnya. Aku masih mengenangmu. Aku buka folder pribadiku. Kupandangi fotomu. Kubuka laman pribadimu. Kubaca tulisanmu. Kubaca diari onlinemu. Entah kenapa aku masih suka. Suka padamu. Tinggal menghitung hari untuk merayakan hari kelahiranmu. Hari dimana umurmu dikurangi satu tahun. Umur yang selalu kamu sembunyikan dari wajahmu. Kamu memang tiada duanya. Kamu memang terindah buatku. Namun kamu hanya sebuah angin bagiku. Aku tak bisa merengkuhmu. Aku tak bisa menggapaimu. Aku hanya bisa merasakanmu.

Read Users' Comments (0)

the Amazing Race Asia season 4 has a winner

Nggak kerasa the Amazing Race Asia season 4 sudah selesai, dan duo Pinoy menang. Gak bisa di pungkiri memang, tim tersebut paling tangguh diantara yang lain. Season ini di ikuti oleh sepuluh tim yaitu Yani&Nadine: Indonesia; Natasha&Hussein: Indonesia; Allan&Wendy: HK; Ivan&Hilda: Malay; Ethan&Khairie: Malay; Michelle&Claire: Singapore; Richard&Richard: Philipines; Jess&Lani: Philipines; Dimple&Sunaina: India; Manas&Sahil: India.

Di awal musim, tim Indonesia nggak berdaya, kurang kompetitif, satu lagi terlalu percaya diri, hasilnya, Yani&Nadine adalah tim pertama yang tereliminasi, sial memang, mereka hanya terpaut sedikit dengan tim sebelumnya. Perjalanan dimulai di Malay. Hufft!!! kenapa mesti Malay sih? kenapa AXN kantornya juga disana sih? dan yang bikin kesel lagi, Malay di datangi untuk dua episode awal, Penang, dan Kota Kinabalu. 

Episode demi episode terus bergulir, duo Pinoy memang terlihat menonjol diantara yang lain, bagaimana tidak, mereka laki-laki, muda, dan sama-sama bugar, hanya satu kelemahan mereka, salah satu Richard ternyata takut ketinggian, selain itu tidak terlihat cacatnya. Kompak abizzz. Tim lain yang kuat adalah Ethan&Khairie, sama dengan duo Pinoy, mereka juga kompak, hanya saja Ethan banyak memiliki titik lemah. Bagaimana dengan tim lainnya? pendapat saya, Ivan&Hilda, saya sempat menjagokan mereka, sayang Hilda terlalu lembek, dia adalah titik terlemah dalam timnya. Yani&Nadine, typical drama-queen yang Indonesia banget, yang ngarteeesss abizzz. Allan&Wendy, mereka tidak kompak, dan saling menyalahkan, apalagi kalau sudah berantem dan egoisnya muncul, bubar jalan pokoknya. Sahil&Manas, mereka sama seperti duo Pinoy dan duo Malay, hanya saja bodoh, tidak mempunyai perhitungan, tidak efektif, slebor istilahnya. Sangat disayangkan memang, tim muda yang seharusnya bisa kompetitif justru sebaliknya. Lain halnya dengan Dimple&Sunaina yang begitu kompak, hanya nasib buruk yang akhirnya mengeliminasinya, tim ini penuh perhitungan dan saling mengerti satu dengan lainnya. Tim yang juga layak diacungi jempol adalah Jess&Lani, tim ini berturut-turut berada di posisi pertama dalam tiga tahap, hanya karena menghemat uang akhirnya mereka tereliminasi di Korea, Michelle&Claire menyebutnya "buat sewa sopir taksi mereka tak punya, tapi belanja baju dan lipgloss selalu tersedia". Jess& Lani juga beberapa kali menggunakan kecantikannya kepada petugas demi mendapatkan rute yang cepat, hal ini yang akhirnya membuat tim lain begitu benci terhadap mereka. Michelle&Claire sendiri adalah tipe yang tidak gampang menyerah, dan kompak selalu, dalam final begitu kelihatan kalau mereka adalah tim yang kuat, setelah ketinggalan sepuluh jam dari dua tim lainnya, mereka bisa menyusul dan berada di posisi ke dua, dan hanya berselisih beberapa menit dari sang juara. 

Stop!!!

Kita belum membahas tentang Natasha&Hussein. Tim Indonesia ini cukup membanggakan, dan berada di posisi ke tiga. Dalam awal kompetisi, mereka selalu berada dalam dua atau tiga terbawah, kurang pengukuran, kurang kompetitif, tidak efisien, menjadikan mereka tertinggal, namun sedikit demi sedikit mereka bangkit dan masuk ke final. Dalam final, mereka sudah unggul beberapa jam dari tim lainnya, hanya karena restoran buka siang akhirnya tersusul, apalagi saat harus meniti Gedung Marina Bay Sands, Hussein tidak melakukan hal tersebut dan kena penalti, bukan hal pertama mereka tidak menyelesaikan tugas, sungguh memalukan memang. Hussein disini sudah berumur, mungkin mendekati 60 tahun sehingga kesehatannya gampang terganggu, lain halnya dengan Natasha, yang meskipun terlihat cerdas, ia merupakan anak manja dan penakut akan banyak hal. Namun demikian, mereka berhasil berada di posisi ke tiga, dan sekali menjadi juara untuk mendapatkan hadiah liburan ke Maldives, menarik bukan?

Race kali ini sudah mendaki Malay dengan berjalan ke patung buddha terbesar di Penang dan berasyik masyuk dengan suku Dayak di Kota Kinabalunya, menikmati kesemarwutan Srilanka, mencoba bermain ski dan menjadi peternak di New Zealand, menjadi bagian dari Aborigin di Aussie, ikut Perang Kopat di Lombok, sampai harus menjadi monyet ala tarzan di Korea, dan terakhir berkeliling icon terbaru Singapore di Marina Bay Sands. Menarik, memikat, dan menggoda iman. Kapan saya ke sana?

Race Asia ini memang tidak bisa ditandingkan dengan Race World-wide, jauh sekali perbedaannya, mulai dari tim, Race Asia kebanyakan orang yang sudah memiliki nama di negaranya sendiri, paling tidak dalam hal kecil. Dalam tugas pun mereka lebih mudah, dan banyak sekali bantuan yang diberikan, intinya terlalu banyak toleransi. Kemudian, tentang rule the race, dimana di sini dikasih tau mana kesalahan dan penaltinya, tidak demikian di World-wide. Bisa jadi ini karena faktor hadiah, dan tentu saja sutradara dan keinginan produsernya. Saya menilai orang asia kurang kompetitif di banding bule, hehehe.

Bagaimana pun juga, saya tetap suka acara ini, tahun depan janjikan yang lebih menantang dan bagus. Saya tunggu.

Hasil selengkapnya:
1.   Richard&Richard
2.   Michelle&Claire
3.   Natasha&Hussein
4.   Jess&Lani
5.   Ethan&Khairie
6.   Dimple&Sunaine
7.   Ivan&Hilda
8.   Sahil&Manas
9.   Allan&Wendy
10. Yani&Nadine

Read Users' Comments (0)

Bola liar dan panas

Malam ini hampir semua teman saya menulis status tentang pertandingan antara Indonesia melawan Thailand di penyisihan Piala AFF. Mulai dari awal pertandingan, saat kebobolan, saat penalti, saat membobol gawang lawan, dan tentu saja saat menang. Teman-teman saya semua terlibat dalam euphoria ini, bahkan yang tidak suka menjadi ikut-ikutan suka. Bagaimana tidak, tim Indonesia yang notabene selalu main jelek tiba-tiba membuat kejutan dari awal kejuaraan ini di gelar. Melawan Malaysia, Indonesia menunjukkan taringnya dan menang 5-1, pertandingan berikutnya, melawan Laos dan puas menggundulinya dengan skor 6-0, puncaknya tadi saat melawan raksasa sepakbola Asia Tenggara, Thailand, Indonesia menang 2-1. 

Biar bagaimana pun, sepakbola sepertinya tetap menjadi olahraga paling populer di negeri ini, meskipun prestasinya tidak bagus, masyarakat selalu menantikan sesuatu darinya, sama seperti cabang yang lain, yang juga mulai timbul tenggelam prestasinya. 

Satu hal yang menarik lainnya dari event ini adalah munculnya nama Irfan Bachdim dan Christian Gonzales, nama pertama yang paling gencar di bicarakan hingga selebritas pun kalah pamor dengannya akhir-akhir ini. Gol dan permainannya memukau masyarakat. Saya sendiri masih tidak tahu seperti apa, karena sejauh ini, saya tidak sekalipun menonton. Tidak tertarik.

Namun, malam ini Bambang Pamungkas lebih digdaya, lebih moncer, Irfan bachdim dibuat layaknya pudel yang gak punya taji, menang sangar doang, Bambang Pamungkas terbukti masih punya taji.

Kisruh sepakbola Indonesia sepertinya masih terus berlarut-larut, terutama sesuatu yang terjadi dengan ketua umumnya yang tak tahu diri, tak tahu malu, dan banyak kata cacian yang pas buatnya. Terlalu banyak borok yang ada dalam dirinya, saya tidak mau menambahkan lagi. Masyarakat sudah tahu seperti apa itu.

Sudah malam, saya ngantuk. Selamat buat Indonesia maju ke semifinal, mudah-mudahan bisa juara untuk yang pertama kalinya. Go Go Go Indonesiaku!!!!!!

Read Users' Comments (0)

Jiffest 2010: You Made This Happen!!!

Alhamdulilah, akhirnya gelaran jiffest selesai sudah. Hari-hari dimana saya harus mengejar kereta terakhir dan membawa motor saat pagi menjelang berakhir sudah. Senang, gembira, bangga, capek, sakit, ngantuk, campur aduk jadi satu. 

Alhamdulilah, acara tahunan yang sudah memasuki angka 12 ini jadi di gelar. Seperti diketahui sebelumnya, acara ini berada dalam kesulitan finansial yang berimbas pada batalnya acara. Tema "Save Jiffest" pun diadakan. Kegiatan donasi di selenggarakan demi keberlangsungan acara. Alhamdulilah, sebuah produk telepon selular menjadi sponsor dan acara ini akhirnya terselenggaranya. Pesan yang ada di intro film adalah "You Made This Happen" untuk para donatur yang sudah berkorban selama program Save Jiffest.

Sungguh menyedihkan memang, sebuah institusi yang bersebelahan visinya dengan acara ini tidak menjadi sponsor, mungkinkah alasan keterbatasan dana promosi menjadi jawabannya, saya sendiri tidak tahu. Hanya saja, menurut hemat saya, institusi tersebut terjun langsung ikut sebagai punggawa helatan ini. Alih-alih institusi yang mengusung merk "100% Cinta Indonesia" yang menjadi salah satu pendukungnya. Saya 1000% Cinta Mati sama Indonesia!

Acara ini akhirnya terselenggara, dan menurut saya tidak semenarik tahun sebelumnya. Hal ini pasti terjadi mengingat kronologi yang terjadi. Pertama, venue diadakan di Pacific Place, tempat yang menurut saya kurang menarik perhatian penonton lain, saya sendiri melihat PP sebagai tempat yang kurang nyaman untuk menghabiskan waktu, bisa saja sebagian calon penonton melihat hegemoni PP terlalu wah, lain lagi pendapat teman saya, mereka berpendapat, kenapa acara diselenggarakan di PP, karena mepet, sehingga venue di GI sudah terisi acara lain. Kedua, ternyata ada beberapa film yang sampai dengan jam penayangannya belum sampai di lokasi, kok bisa? saya sendiri tidak tahu jawabannya, kemungkinan masih karena mepetnya waktu yang tersedia. Ketiga, Jam tayang terlalu sore, acara di mulai jam 5 sore. Hal ini jelas mengurangi minat yang tidak bekerja 8-5 untuk menonton. Yang terakhir menurut saya, sebenarnya masih banyak hal lain, tapi susah menulisnya. Hal terakhir adalah filmnya sedikit, dan kurang merata baik dari segi genre maupun negara produksinya. 

Acara jiffest tahun ini saya membeli enam buah tiket, dengan hanya empat yang berhasil saya tonton, dua sisanya saya tepar. 

Film yang berhasil saya tonton adalah When We Leave, film yang membuat saya jengah dengan tingkah polah keluarga turki, benarkah kehidupan seperti itu ada disana, dimana pria adalah segalanya, dan wanita adalah miliknya. Menyusul kemudian adalah Son of Babylon, sungguh sial saya menonton yang satu ini, air mata saya bercucuran saat pemutaran berlangsung, saya ingat ibu saya di rumah, betapa cinta seorang ibu terhadap anaknya, cucunya, begitu sebaliknya, saya menangis saat sang cucu membasuh muka neneknya, saya menangis saat sang nenek mencium pintu masjid, saya menangis saat sang cucu kehilangan neneknya, apa yang akan dia lakukan? sungguh kejam akibat dari perang, kalau sudah demikian apa yang harus saya lakukan? Film ketiga adalah film documenter Armadillo, film yang tidak seharusnya saya tonton, karena saya membeli tiket Turk's Head, sehubungan dengan belum datangnya film di lokasi, maka terjadi perubahan rencana, film yang menurut saya ragu-ragu, apakah benar ini dokumenter? mengingat angle dan hasil tangkapan gambar menurut saya kurang dokumenter. Film terakhir adalah Scott Pilgrim, yeah!!! dengan jualan para pemain kelas dunia dan sudah banyak yang dikenal, film ini menjadi magnet utama acara jiffest ini. Film ini bergaya tidak biasa, bercerita tentang cinta dengan gaya komik yang khas. Sungguh aneh pada awalnya, dan mendapati keseluruhan cerita saling berurutan dengan gaya komik jepang, dijamin beda!

Akhirnya saya ucapkan selamat atas terselenggaranya acara ini, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik lagi dari sekarang, buat saya sendiri harus lebih siap fisik dalam menikmati hari begadang sampai pagi di rumah pulang dari acara berlangsung.

Read Users' Comments (0)

Malam satu suro

Apa sih yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata "suro". jawabannya pasti beragam. Bagi saya sendiri, mendengar kata suro berarti ingat kejawen, ingat keris, ingat takut, ingat mendiang bapak, ingat beragam ritual yang di gelar berbagai komunitas seantero jawa, dan hal lain yang berbau magis.

Waktu saya kecil, saya paling takut mendengar kata suro. Suro identik dengan hal berbau magis dan mistis, apalagi waktu itu saya besar di lingkungan kejawen. Pemuda-pemudinya banyak menghabiskan waktu untuk kungkum di sendang, nyepi di tempat yang terkenal angker, mbakar kemenyan, berdua-dua di keramaian, dan masih banyak lagi. Yang pasti saya membayangkan hal-hal seram sebagaimana orang-orang lingkungan saya bercerita bagaimana mereka melewatkan malam satu suro.

Seiring berjalannya waktu, saya melihat hal positif juga dari perayaan satu suro, seperti acara yang di gelar di kotaku sendiri Wonosobo, atau Jogja dan Solo dimana selalu menampilkan atraksi keliling alun-alun, membagi bancakan, dan gunungan yang siap di serbu semua kalangan. Positif disini bisa saya nikmati tanpa rasa seram mengganggu. 

Tadi sore, Ibu saya menelepon, dengan suara serak karena sedang sakit batuk, beliau berpesan supaya menghubungi adik saya untuk berpuasa karena satu suro adalah wetonnya. Beliau kemudian bercerita panjang lebar tentang masa dimana bapak saya masih hidup. Bapak saya selalu berpuasa weton, baik wetonnya sendiri, yang kebetulan sama dengan saya, maupun anggota keluarga yang lain. Ngomongin masalah weton, weton saya kamis wage, atau malam jumat kliwon, menurut ajaran jawa, seseorang yang lahir pada hari tersebut memiliki watak yang sangat keras, dan bla bla bla sederet hal lain yang bisa dilihat melalui internet jaman sekarang. 

Kembali ke satu suro. Satu suro juga ternyata bertepatan dengan Tahun Baru Hijriyah. Dan, kenyataannya bahwa saya akui kalau saya baru menyadarinya beberapa tahun terakhir ini, sungguh memalukan.

Malam ini malam satu suro, banyak hal yang saya harapkan dengan datangnya hari baru esok hari, mulai dari kesehatan, karir, keluarga, dan segunung keinginan dan nafsu yang seharusnya saya malu karena terlalu banyak meminta.

Buat mendiang bapak, I love you so much....

Read Users' Comments (0)