Bersantailah dan kau rugi bandar

Lounge Bayan Lepas Int'l Airport
Dengan lesu aku duduk di lounge Bayan Lepas Penang International Airport, akibat kecerobohanku melayang tiket yang sudah ditangan dan aku mengeluarkan uang lagi senilai MYR 900, mau teriak nggak bisa, mau ngeluh juga salah sendiri.

Kejadiannya berawal pada pagi hari saat bangun pagi waktu menunjuk angka 8.35 a.m dan aku masih punya paling tidak dua jam untuk persiapan sebelum seharusnya pesawat membawaku ke KL jam 11 a.m. Mandi dibawah pancuran dan memutuskan untuk sarapan di lounge hostel sambil santai sejenak. Disinilah letak kecerobohanku, tidak seharusnya aku bersantai, aku harus mengejar bus ke bandara, pikirku pulau pinang ini tidak macet dan bus mudah di dapatkan. Tepat jam 10 a.m aku pergi meninggalkan hostel dengan sebelumnya menanyakan arah dan rute bandara.

Bus ke bandara ternyata susah di dapat, aku jalan dengan kecepatan yang bisa maksimal ku dapatkan, apa daya aku sudah mengarah ke kiri dimana menjauhi arah bandara. Baru jam 10.18 a.m aku dapat bus, dengan terus berdoa aku duduk di kursi bus dan mendapati serombongan turis Taiwan yang sudah dua hari menemani perjalananku disini, dan itu semua tanpa sengaja. Ternyata letak George Town ke Bayan Lepas Penang Int'l Airport cukup memakan waktu, jam 11.15 a.m aku baru sampai di halte bandara. Aku berlari dan sampai di pintu mendapati pesawat tertulis DEPART!, langsung lemas semua sendi. Aku kembali berlari menuju ke kantor perwakilan pesawat yang akan membawaku dan sia sia karena hari ini semua kursi penuh. Aku menuju ke penjualan tiket maskapai lain, mulai dari low cost sampai premium dengan hasil nihil. Dengan gontai aku kembali menuju ke tujuan awal dan setelah panjang lebar mencari rute terbaik akhirnya aku harus rela merogoh kocek MYR 902, dengan kurs Rp 3.700 rasanya bikin sakit hati, tiket seharga itu seharusnya bisa membawaku ke Seoul, Shanghai, Hong Kong atau Cheng Du. 

Aku masih punya delapan jam sampai pesawat membawaku kembali ke Jakarta, tapi dengan pengalaman tadi aku jadi gontai dan tidak bersemangat untuk keluar dari bandara mungil dan kurang hiburan ini. Namun apakah yakin dengan pilihanku dengan tetap tinggal di bandara ini? entahlah, tak banyak kegiatan yang bisa kulakukan.

Mudah-mudahan dengan pengalaman ini bisa membuatku lebih menghargai waktu, dan waktu itu mahal harganya.
 

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Bersantailah dan kau rugi bandar"